Maha suci Allah yang telah mengutus seorang pembawa risalah, pembawa rahmat bagi ummat di seluruh dunia, bukan hanya kepada orang muslim saja. Seribu empat ratusan tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah di kota Makkatul Mukarramah telah lahir seorang Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW.
Salah satu bentuk kecintaan terhadap beliau, bulan kelahiran yang biasanya disebut “ Maulid Nabi” diperingati setiap tahun oleh kebanyakan masyarakat muslim di Indonesia walaupun ada beberapa golongan masyarakat yang menyebutnya bid’ah (sesuatu yang baru). Bukan hanya di diperingati oleh masyarakat pedesaan, namun peringatan maulid ini banyak diperingati/ diadakan di majlis ta’lim, instansi-instansi pemerintah, bahkan tidak sedikit pula yang diadakan sekolah-sekolah dengan berbagai kegiatan sepeerti dengan diadakannya pengajian atau dengan pembacaan barzanji atau di Lombok biasanya disebut “serakalan”.
Khususnya di daerah yang dijuluki pulau seribu masjid Lombok Nusa Tenggara Barat peringata maulid Nabi besar Muhammad SAW diperingati bukan hanya pada tanggal 12 rabiul awal saja, bahkan bisa dikatakan sepanjang bulan ini. Mulai dari tanggal 5 sampai penghabisan rabiul awal. Dan acaranyapun beragam. Ada yang hanya memperingati dengan mengadakan pengajian di masjid atau di musahalla, ada juga yang memperingati dengan mengadakan acara-acara yang bersifat mendidik kepada generasi penerus seperti cerdas cermat agama, MTQ, pidato agama dana sebagainya. Dalam acara ini juga biasanya diselenggarakan acara khitanan (Bsunat dalam bahasa sasak).
Namun ada juga yang memperingatinya dengan hal-hal yang sangat tidak mencerminkan nilai keagamaan sesuai dengan hari yang diperingatinya. Pada acara maulid diadakan pagelaran music yang sangat tidak islami. Dangdut dengan goyangan dan pakaian yang sangat bertentangan dengan ajaran islam. Dan ironisnya acara ini diadakan di masjid. Dibuka dengan tilawatil qur’an dan ditutup dengan do’a. setelah itu acara berubah seperti sebuah pesta hura-hura muda mudi, dan bahkan tak ketinggalan orang tuapun ikut menikmati acara ini. Tak jarang ditemukan juga pada acara ini ditemukan anak-anak muda yang mabuk-mabukan..Masya Allah..
Lagi-lagi dengan dalih mencintai rasul, apa iya ??? Acara semacam ini mencerminkan kecintaan terhadap rasul yang tidak pernah mengajarkan akan hal-hal seperti ini. Inilah sebuah tradisi yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran islam.
Selain itu juga hal yang menonjol juga dalam peeringatan maulid ini adalah adalah sifat berlebih-lebihan, terutama pada makanan, hingga banyak menjadi mubazzir. Sedangkan kita sudak tahu kalau Allah SWT sendiri tidak menyukai orang-orang yang suka berlebihan (mubazzir).
Sebuah pertanyaan besar, apakah kita termasuk seperti itu ??? Hanya diri kita yang bisa menjawab.
0 comments:
Speak up your mind