Malam terasa sunyi
Tetapi diselimuti kesunyian
Bulan bersinar di langit
Matanya yang awas mengamati
Hari-hari yang berlalu
Biarlah kubawa engkau
Wahai putri ladang
Ke kebun anggur para kekasih
Anggur yang kita peras akan memuaskan dahaga api kerinduan.
Tidak dapatkah engkau mendengar
Suara burung bul-bul
Melantunkan melodi-melodinya di ladang
Napas perbukitan memenuhi langit
Napas mereka adalah semerbak
Tanam-tanaman.
Jangan takut kekasihku
Sebab bintang-bintang di langit
Tak pernah memberitahukan
Apa yang mereka ketahui
Kabut malam yang tebal berputar
Di kebun-kebun anggur ini
Mereka akan menyelubungi rahasia kita
Janganlah takut kalau-kalau sang mempelai
Roh ke luar dari goanya yang ajaib.
Ia berbaring dalam tidur yang memabukkan
Tak Nampak oleh siapapun selain mata para gadis jelita.
Sang raja ruh
Seandainyapun ia lewat,
Biarlah gairah memberikannya pujian
Yang menjadi haknya
Sepertiku,
Ia seddang jatuh cinta
Dan takkan menghukum cinta,
Sebab iapun terbakar
Tetapi diselimuti kesunyian
Bulan bersinar di langit
Matanya yang awas mengamati
Hari-hari yang berlalu
Biarlah kubawa engkau
Wahai putri ladang
Ke kebun anggur para kekasih
Anggur yang kita peras akan memuaskan dahaga api kerinduan.
Tidak dapatkah engkau mendengar
Suara burung bul-bul
Melantunkan melodi-melodinya di ladang
Napas perbukitan memenuhi langit
Napas mereka adalah semerbak
Tanam-tanaman.
Jangan takut kekasihku
Sebab bintang-bintang di langit
Tak pernah memberitahukan
Apa yang mereka ketahui
Kabut malam yang tebal berputar
Di kebun-kebun anggur ini
Mereka akan menyelubungi rahasia kita
Janganlah takut kalau-kalau sang mempelai
Roh ke luar dari goanya yang ajaib.
Ia berbaring dalam tidur yang memabukkan
Tak Nampak oleh siapapun selain mata para gadis jelita.
Sang raja ruh
Seandainyapun ia lewat,
Biarlah gairah memberikannya pujian
Yang menjadi haknya
Sepertiku,
Ia seddang jatuh cinta
Dan takkan menghukum cinta,
Sebab iapun terbakar
Kebetulan saya suka dengan khalil gibran hehehe bagus sekali... salam kenal
ReplyDelete