Home » » Tamak

Tamak

Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, seloba-loba manusia kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkan daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 2:96).

Ayat ini sebenarnya menceritakan kaum terdahulu, kaum Nabi Musa as yang sedemikian ingkar kepada Allah dengan mengingkari ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Musa. Akan tetapi karena Al Qur'an juga menegaskan bahwa cerita-cerita kaum terdahulu hendaknya dijadikan ibrah, pelajaran untuk kehidupan sekarang, maka kita juga perlu memperhati-kan ayat ini untuk dapat mengambil pelajaran.

Kalau kita renungkan, memang tidak sedikit di antara kita yang begitu tepat terkena sindiran ayat ini. Tidak sedikit kita yang sudah sedemikian tamak, serakah terhadap perolehan kita di kehidupan ini. Apa yang sudah kita raih, ingin kita tambah dengan rakus. Makanya tidak heran sekarang ini kita sering mengurut dada mendengar ada orang yang mampu korupsi sejumlah uang yang kalau dikumpulkan ia sendiri bisa tenggelam di tengah uang yang dikorupsinya tersebut saking banyaknya. Ini semua berakar pada satu sifat, tamak. Ingkar nikmat sudah begitu berurat-berakar dalam dirinya sehingga apa saja nikmat yang sudah dicapainya dirasa masih kurang. Untuk orang-orang semacam ini tepat sekali kalimat Rasulullah SAW bahwa yang dapat menghentikan mereka hanyalah apabila tanah sudah menyumpal mulut mereka, artinya apabila orang tersebut sudah membusuk di dalam liang kubur dan tanah memenuhi rongga-rongga tubuhnya!
Orang-orang yang tamak adalah orang-orang yang hartanya masuk ke hati, melingkupinya dalam hitungan rugi-laba. Ketika dia berpikir bahwa hartanya dapat mengekalkannya di kehidupan ini maka mulailah dia krasak-krusuk mengumpulkan harta dengan segala cara tanpa memperhatikan batasan halal-haram. Dan ketika kewajiban datang kepadanya untuk berzakat atau bersedekah, menginfakkan sebagian hartanya, ia mulai mengambil sikap preventif terhadap harta tersebut, jangan sampai harta saya berkurang bahkan sepeserpun! Kalau pun kemudian dia mengeluarkan sebagian kecil dari hartanya juga, yang terpikir kemudian adalah seberapa besar yang akan diperolehnya kembali. Inilah awal mula praktek suap, sogok-menyogok. Ia mengeluarkan untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Inilah orang-orang kaya yang ketika berpakaian menutupi hatinya, bukan menutupi auratnya. Makanya ketika berpakaian auratnya berkibar dan pakaiannya hanyalah untuk mempertegas kesombongannya!

Orang-orang yang tamaklah yang ketika sebagian kecil saja hartanya lepas dari genggamannya, ia mengutuk habis-habisan. Dan ketika mencari harta tidak peduli dengan kutukan yang mengarah kepadanya. Koruptor, itu contoh besar. Contoh kecil, di sekeliling kita atau bahkan kita sendiri sering kali memakaikan sandal ke hati kita, bukan ke kaki kita. Ketika pada suatu acara kondangan, misalnya, kebetulan sandal kita hilang atau tertukar dengan sandal yang kurang bagus, dua hari dua malam kita merutuki shohibul bait, si empunya acara dan berjanji dalam hati tidak akan mendatangi acara semacam itu lagi gara-gara takut sandal akan hilang lagi. Inilah sifat menggelikan orang-orang tamak, yang kaya tetapi memakaikan sandal pada hati.

Potongan berikutnya dari ayat di atas menyatakan bahwa orang-orang tamak menginginkan kehidupan yang panjang, seribu tahun yang tentunya bergelimang kenikmatan. Orang-orang ini berpikir hartanya haruslah dapat menghidupi dirinya sampai anak-cucunya tujuh turunan. Mereka lupa yang dimaksud dengan orang yang beruntung dalam kehidupan ini adalah orang yang paling banyak memberikan makna terhadap kehidupannya, baik bagi dirinya, keluarganya, dan terutama masyarakatnya, yaitu orang-orang di sekelilingnya.

Kayalah di dunia ini sekaya-kayanya. Tapi cukuplah kekayaan itu sebatas tangan jangan sampai masuk ke hati. Maka ketika ada kewajiban datang untuk menginfakkan sebagian harta tersebut, kita akan dengan ikhlas melepaskannya. Semoga harta kita dapat mengantarkan ke kebahagiaan yang lebih besar di akhirat kelak. Amien.

Write By : Khocet Dot Com ~ Panduan Gratis Adobe Photoshop,Blog,Puisi,Ragam Tips,Dan Bahan Ajar

Article : Tamak Post By : Khocet Dot Com
Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik yang membangun serta pertanyaan dan saran dapat anda tuliskan melalui kotak komentar,semoga bermanfaat
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

 

Design By : Khocet Dot Com
Powered by Blogger